2.1.2 Upaya Islam
Kelompok-kelompok etnis utama dan subkelompok di Afrika utara dan Timur Tengah. Perpustakaan Kongres AS, 1989.
Dalam jangka pendek, berbagai berita utama membuat sangat sulit untuk beralih dari krisis nyata yang menjadi sorotan media populer ke penilaian yang lebih tenang—sekaligus lebih produktif dan lebih prediktif—dari perubahan historis. Itulah mengapa Hodgson sangat diperlukan dan sangat berbahaya sebagai katalisator bagi keterlibatan kita dengan Islam di abad 21 (LA Review of Books, 2014).
This book review provides insight into the life and work of arguably one of the most important historians of Islam in the 20th century, Marshall Hodgson. We recommend students read his work, The Venture of Islam, though we cannot reproduce it here for copyright reasons. Hodgson’s unique approach to Islamic and world history is characterized by terms that help us reconceptualize history and geography not in relation to Europe (as the very term “Middle East” does), but in relation to land, climate, and the rhythms of agrarian civilization.
Resensi buku ini memberikan wawasan tentang kehidupan dan karya salah satu sejarawan Islam terpenting di abad ke-20, Marshall Hodgson. Kami menyarankan para siswa membaca karyanya, The Venture of Islam, meskipun kami tidak dapat mereproduksinya di sini karena alasan hak cipta. Pendekatan unik Hodgson terhadap Islam dan sejarah dunia dicirikan oleh istilah-istilah yang membantu kita mengkonseptualisasikan kembali sejarah dan geografi tidak dalam hubungannya dengan Eropa (seperti yang terlihat pada istilah “Timur Tengah”), tetapi dalam hubungannya dengan tanah, iklim, dan ritme peradaban agraris.
Pertanyaan Panduan:
- Apa yang unik dari wilayah Nil-ke-Oxus? Bagaimana keunikan ini membentuk agama dan budaya umat Islam?
- Mengapa Hodgson memperkenalkan istilah Islamicate? Apa bedanya dengan “Islamis”?
- Kesalahpahaman historis apa yang ingin dikoreksi oleh Hodgson?
- Bagaimana pekerjaan Hodgson berdampak pada bidang studi ini?
Thumbnail: “De Materia Medica (Das Kräuterbuch) des Dioskurides.” Kredit Gambar: Arabischer Maler des Kräuterbuchs des Dioskurides, 1229, di the Topkapu Saray Museum. Wikimedia Commons.