Kisah apa yang diceritakan sains kepada kita tentang alam semesta dan kehidupan di bumi? Tantangan apa yang dihadapi tradisi, dan sumber daya apa yang disediakannya, untuk menghadapi pemahaman baru tentang penciptaan dan realitas sosial dan ekologi baru? Dalam modul ini, kita akan menyelidiki gambaran besar kisah manusia dari asal usul alam semesta dan kehidupan, sebelum beralih ke persoalan-persoalan modern.
Sains memberi tahu kita bahwa alam semesta yang dapat diamati muncul 13,7 miliar tahun yang lalu dalam “Dentuman Besar” kosmik. Dari apa yang kita ketahui, Homo Sapiens, manusia modern, muncul sekitar 200.000 tahun yang lalu. Namun, dalam menghargai asal usul kosmik kita dan menelusuri kemunculan umat manusia, kita dihadapkan pada disonansi. Agama-agama besar dunia, termasuk Islam, muncul dalam ritme budaya agraris dalam mosaik ilmiah yang sangat berbeda. Bisakah agama-agama tersebut beradaptasi dengan cara hidup dan pengetahuan yang baru di zaman tekno-ilmiah? Bagaimana kita bisa mendekati Kitab Suci dan ajaran-ajaran agama yang menampilkan pemahaman yang tidak lagi kita anut, seperti geosentrisme atau empat elemen klasik? Teologi jenis apa yang mungkin ada di alam semesta yang didefinisikan oleh teori relativitas Einstein, mekanika kuantum, dan evolusi biologis?
Bentuk-bentuk organisasi politik dan sosial modern kita juga telah banyak berubah sejak masa-masa awal tradisi-tradisi agama besar ini. Negara-bangsa, yang muncul sebagai pusat kesombongan modernitas barat, telah menyebabkan identitas-identitas baru yang dibatasi untuk menggemakan makna politik baru. Apakah tradisi merupakan sarana untuk mempertebal garis nasionalisme dan kekuasaan negara, atau dapatkah ia juga menopang hak semua orang tanpa kecuali?
Terakhir, kita sampai pada pertanyaan tentang masa depan kita. Menurut Islam dan agama-agama global, manusia telah diberi kewajiban untuk mengelola bumi dan makhluk-makhluknya. Bagaimana pengelolaan ini harus dilaksanakan? Kasus perubahan iklim, dan kepunahan massal serta perpindahan manusia yang telah diakibatkannya, menunjukkan interpretasi khusus tentang pengelolaan tersebut. Perubahan iklim juga dapat menantang prioritas kita dalam cara kita menjalani tradisi kita, dalam menjalankan pembangunan dengan keseimbangan ekologis, setidaknya di permukaan.
Bagaimana tali panjang tradisi teologis tersebut dapat terus berkelindan dan bersinggungan dengan penelitian atas dunia di sekitar kita? Bagaimana hal itu dapat memandu upaya kita di zaman modern dan ke masa depan yang jauh?
Catatan: Kita merekomendasikan para siswa untuk membaca Sapiens: A Brief History of Human Kind dan Philosophy of Religion karya Yuval Noah Hariri dan An Introduction to the Philosophy of Religion karya Michael J. Murray dan Michael Rea saat para siswa mempelajari modul ini, sesuai dengan silabus kursus awal, tetapi kita tidak dapat membagikan teks ini di sini karena alasan hak cipta.
Thumbnail: “Star Night Sky Ravine.” Kredit Foto: Mark Basarab.
MODUL
4.1 Penciptaan Surga
Dalam tradisi Islam, penciptaan digambarkan sebagai suatu momen penciptaan dari ketiadaan. Apa yang diteorikan oleh sains kontemporer?
Baca selengkapnya ⟶4.2 Evolusi Kehidupan
Bagaimana kehidupan bermula merupakan misteri terbesar bagi sains.
Baca selengkapnya ⟶4.3 Negara Modern dan Hak Asasi Manusia
Modernitas dicirikan oleh negara bangsa dan identitas komunal yang jelas-jelas memiliki garis-batas yang tegas, dan hal ini memunculkan keprihatinan: apa yang harus dilakukan terhadap "minoritas"? Apa jawaban yang disarankan oleh tradisi Islam?
Baca selengkapnya ⟶4.4 Feminisme dan Kesetaraan Gender
Apa itu feminisme, dan apa bedanya dengan kesetaraan gender Muslim?
Baca selengkapnya ⟶4.5 Perubahan Iklim dan Masa Depan Penciptaan
Bagaimana hubungan kita dengan ciptaan mendefinisikan kita sebagai manusia?
Baca selengkapnya ⟶