Modul

1. Mengkonseptualisasikan Masa Lalu

Dari mana kita berasal? Kita akan mengeksplorasi pendekatan-pendekatan teologis Islam tradisional untuk menghadapi pluralisme, dan membawa berbagai pendekatan ini ke dalam percakapan dengan perspektif kontemporer baik dari disiplin ilmiah maupun humanistik.

Baca selengkapnya ⟶

1,1 Kisah-Kisah Penciptaan

Mengapa kisah Ibrahimi tentang penciptaan benar sedangkan yang lainnya tidak? Apakah kisah tersebut harfiah atau alegoris? Di bagian ini, kita mulai dengan membaca mitos-mitos penciptaan dari seluruh dunia, dan membandingkan mitos-mitos ini dengan kisah penciptaan Ibrahimi serta dengan kisah baru alam semesta yang dikatakan oleh sains.

Baca selengkapnya ⟶

1.2 Bagaimana Kita Tahu?

Bagaimana tradisi Muslim memahami tempat yang ditempati oleh penalaran independen dalam pencarian teologi? Bagian ini memperkenalkan para siswa pada dasar-dasar rasional teologi Islam, yang juga disebut sebagai teologi filosofis atau dialektis.

Baca selengkapnya ⟶

1.3 Filsafat Sejarah

Apa saja pendekatan kontemporer untuk studi sejarah? Apa hubungan sejarah dengan epistemologi dan hermeneutika? Bagian ini mengkaji hubungan antara sejarah dan filsafat yang berfokus pada perbedaan antara studi sejarah hari ini versus bagaimana hal itu dikaji di masa lalu.

Baca selengkapnya ⟶

2. Mengkontekstualisasikan Tradisi Teologis

Bagaimana sejarah berhubungan dengan filsafat dalam tradisi Islam? Dalam modul ini para siswa akan menelusuri sejarah Islam untuk memahami berbagai pengaruh peradaban, meninjau serangkaian kontestasi intelektual, dan memahami bagaimana tradisi dapat dilihat sebagai sebuah tali yang dijalin bersama dari untaian-untaian yang berbeda.

Baca selengkapnya ⟶

2.1 Geografi dah Horison

Bagaimana kita semestinya menempatkan sejarah Islam dalam konteks sejarah dunia? Pada bagian ini kita akan membahas kebangkitan Islam di era pasca-Aksial dan pentingnya konteks lokal dalam generasi nilai dan keyakinan.

Baca selengkapnya ⟶

2.2 Pertemuan Peradaban

Sejauh mana pengaruh asing berpengaruh dalam membentuk pemikiran Islam klasik? Pada bagian ini, kita akan melihat bagaimana pemikiran Yunani mempengaruhi filsafat dan ilmu pengetahuan Islam, dan bagaimana budaya Persia mempengaruhi pemikiran politik Islam.

Baca selengkapnya ⟶

2.3 Kontestasi Intelektual

Apakah tradisi Islam lebih dari sekadar seperangkat doktrin ortodoks yang diturunkan dari generasi ke generasi? Pada bagian ini, para siswa akan membaca perdebatan di antara para ahli logika dan membandingkan berbagai posisi dari para teolog menyangkut pertanyaan tentang keabadian dunia.

Baca selengkapnya ⟶

3. Pandangan Dunia Ilmiah dan Teologis

Untuk memberikan bimbingan praktis dan relevan kepada orang-orang sambil pada saat yang sama tetap setia pada prinsip-prinsip dasarnya, Islam memungkinkan kebijaksanaan dan kekuatan moral agama diterapkan di zaman modern.

Baca selengkapnya ⟶

3.1 Pendahuluan

Apakah metode sains rasional, universal, dan tidak dapat diubah? Kita memulai penyelidikan kita tentang pertanyaan-pertanyaan ini dengan beberapa konsep penting dalam filsafat sains.

Baca selengkapnya ⟶

3.2 Filsafat Sains

Pertanyaan utama dalam filsafat sains berkaitan dengan sifat pengetahuan dan kebenaran, gagasan tentang kemajuan, metode ilmiah, hukum perubahan ilmiah, dan...

Baca selengkapnya ⟶

3.3 Sejarah Sains

Pertanyaan-pertanyaan utama dalam sejarah sains berkaitan dengan teori, penemuan, dan eksperimen ilmiah tertentu pada saat-saat tertentu dalam sejarah.

Baca selengkapnya ⟶

4. Kosmos Agung dan Manusia

Jenis Teologi seperti apa yang mungkin ada di alam semesta yang didefinisikan oleh teori relativitas Einstein, mekanika kuantum, dan evolusi biologis?

Baca selengkapnya ⟶

4.1 Penciptaan Surga

Dalam tradisi Islam, penciptaan digambarkan sebagai suatu momen penciptaan dari ketiadaan. Apa yang diteorikan oleh sains kontemporer?

Baca selengkapnya ⟶

4.2 Evolusi Kehidupan

Bagaimana kehidupan bermula merupakan misteri terbesar bagi sains.

Baca selengkapnya ⟶

4.3 Negara Modern dan Hak Asasi Manusia

Modernitas dicirikan oleh negara bangsa dan identitas komunal yang jelas-jelas memiliki garis-batas yang tegas, dan hal ini memunculkan keprihatinan: apa yang harus dilakukan terhadap "minoritas"? Apa jawaban yang disarankan oleh tradisi Islam?

Baca selengkapnya ⟶